Layangan
Cumi-cumi Ala Murid TPM
Sejak pertengahan Juni
hinga Juli lalu, murid–murid Taman Pendidikan Masyarakat Tanyoe (TPM) yang
menetap di Desa Lambirah Kecamatan Sukamakmur Kabuaten Aceh Besar menjadikan
layang-layang sebagai alat bermaian mereka di saat tidak ada jadwal belajar di
TPM.
Mereka menamakan
layang-layang tersebut dengan nama Layangan Cumi-cumi. “Bentuk bawahnya (ekor)
yang berbentuk tubuh Cumi-cumi” kata
Bojan salah satu murid TPM saat bermain layang-layang pada Minggu, 7 Juli 2013 lalu.
Arena tempat mereka
bermain itu ialah di pekarangan TPM. Pekarangannya yang sempit, banyak bangunan
dan juga pepohonan tidak mengganggu mereka dalam bermaian. Mereka sangat lihai
dalam menerbangkan layangan cumi-cumi mereka. sangat jarang layangan mereka
tersangkut di pepohonan maupun pada bangunan yang ada di sekitar itu.
Untuk mendapatkan
layangan tersebut, mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk membelinya. Semua
layang-layang murid TPM itu dibuat oleh mereka sendiri. Bahan bakunya adalah
bambu, kantong kresek dan lem. Kemudian setelah itu baru diolah berdasarkan
kemampuan masing-masing murid tersebut.
Bagi mereka, bulan Juni
dan Juli adalah musim layang-layang. Hal itu dikarenakan angin sangat bagus.
“Saat ini adalah musim layang-layang” kata Bojan lagi.
Mereka mulai
menerbangkan layang-layang mulai pukul dua siang hingga pukul enam sore. Waktu
paling rame yaitu pada sore Minggu sekitar pukul lima sore. Tidak semua dari
murid TPM ikut serta dalam bermain dengan permaianan itu, kadang ada yang
menonton dan ada juga yang memang tidak ikut serta sama sekali.
Mereka tidak tau kapan
musim permainan ini akan berakhir. Jika tidak ada yang bermaian lagi maka sudah
berakhir dan waktu itu tidak bisa diprediksi.