Sabtu, 30 November 2013

Saleum Rindu Dari Kanada!

0 komentar
Saleum,

Peu haba? Kiban keadaan lawet nyoe?
I wish you all guys have a very great blessing day, full of  spirit and motivations to keep on doing such a great thing! Yapp, it’s Volunteering! 

Tidak terasa hampir dua bulan saya berada di negeri warna-warni ini. Negri maple penuh pesona dan kedamaian. Rasa syukur tiada tara membuncah sejak kaki ini pertama kali melangkah memasuki burung terbang, menghabiskan waktu lebih dari 20 jam di udara, melewati indahnya sahara, hingga tiba  di belahan bumi bagian utara  yang luar biasa dinginnya ini. Yap, Canada namanya.


 Saat pertama saya tiba di negri ini, saya teringat sebuah judul buku yang saya baca beberapa waktu lalu, “ Ranah Tiga Warna.” Cerita tentang seorang alumni pertukaran pemuda Indonesia-kanada beberapa tahun silam ini lah yang menyulut api semangat dalam diriku untuk bisa merasakan hal yang sama, seperti hari ini. Membuat saya membuktikan kepada diri saya sendiri, nothing impossible, bahwa tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau berusaha dan percaya atas usaha yang kita lakukan. Write down your dream, and only you who know how to make it real!!!


Selama lebih kurang dua bulan disini, ada banyak sekali hal berbeda yang saya rasakan. kehidupan berubah 180 derajat untuk saya. Dimulai dari ketika saya tiba di sebuah bandara di montreal. Semuanya terasa berubah. Ada ribuan orang disana dengan ratusan penerbangan berbeda, tapi semuanya terasa tenang. Tidak banyak suara, dan saya perhatikan, hampir setiap orang yang berbicara seakan berbisik. Hanya cukup untuk didengar oleh lawannya. Loen hireun, pakoen lage nyan, padahai ramee that ureung, tapi pakoen hana karu-karu, (nyo amatan loen beh, maklum, agak aktif, jadi menyo hana reyoh sang cit hana pah. Hehehe). Tingkat keaktifan sejenak menurun, mengikuti segala aturan yang berlaku. Berdiri rapih dan menunggu antrian untuk urusan immigration. 

Sejak saat nyan cit bahasa mulai berganti. Bak jeut-jeut sagoe ureung pegah haba bahasa inggreh. Sekilas, na sue-sue lage awak tanyoe. watee loen leungo sigoe let loen pike awak aceh rayeuk. Tapi pakoen hie bulek? Ternyata koen. Awak nyan jipegah haba  bahasa perancis. Hino mandum instruksi dalam dua bahasa, yaitu inggris dan perancis.  Alhamdulillah jeut keuh meubacuet dan glah-glah untuk pajoeh bue ngoen bloe kueh.

(meah beh, bahasa agak mejampu adoek). Maklum hana glah loen mariet bahasa Indonesia. Adak hino pih some other friends tersenyum watee loen pegah haba bahasa Indonesia,”Tia, You are look like Malaysian when you speak bahasa, (koen Malaysian loen pegah, nyan logat awak kamoe, agak meu Aceh sieangen, well, anyway That’s me, peu maleee maaan!)

(Bak sang hayeeu tumuleh bahasa aceh, so I will go on Acehnese sometimes, sekedar melepas kerinduan, katrep hana tom meuleungoe le, lebeh-lebeh logat aceh ghayeuk, (boh ghamboet teghiibee tsaboeh ikat beh! Hihihi,, [Still, my craziness can’t be eradicated even in Canada!]

Hino loen tinggai tepat jih bak provinsi Nova Scotia, Truro, Old barns ngon sebuah keluarga angkat.  Yaitu keluarga Stokdjiks. Sebuah keluarga yang hana loen turi sebelum jih. Tapi jinoe seakan lage ureung tuha loen sendiri. Mendapatkan perhatian yang luar biasa. Good food, best service dan kehangatan yang begitu dalam.
Padum uroe yang lalu warna-warni maple terlihat jelas dari jendela kamar loen. Hijo, kuneng, mirah, dan orange menggambarkan keindahan dalam keberagaman. Keindahan nyan sangat jelas ketika tanyoe mampu  melihat perbedaan sebagai  sebuah persatuan dengan cara menerima dan be open minded. Selaen keluarga angkat, hino loen sama-sama dengon ngoen-ngoen dari seluruh Indonesia dan all across Canada. Here we are like brothers and sisters. Helping each others; doing volunteering and entertaining the community. It is so nice, so many stories!

Insyaallah, akan na postingan lanjutan tentang cerita nyoe. Nyoe hanya sekedar bri thee keu adek-adek yang na di lambirah, bahwa “NOTHING IS IMPOSSIBLE.” Awak dron mantong na lee that watee untuk mendapatkan kesempatan yang bahkan leubeh dari peu yang loen peroleh uro nyo. Bahasa adalah kunci utama, dan TPM adalah tempat awak dron untuk menggali banyak hal. Ada orang-orang hebat yang bisa kalian jadikan teladan disana, dengan ketulusan yang tidak dapat dibayar dengan uang. Awak nyoe geutem korbankan watee, tenaga  dan lainnya untuk berbagi demi awak droen. Salut loen luar biasa keu adek-adek yang na di lambirah. Dengon penoh semangat geutem belajar sama-sama, hingga lahee sebuah komunitas yang lagee uroe nyoe. Loen percaya suatu hari nanti pasti akan lee cerita-cerita luar biasa dari Lambirah.
Be your best, keep being awesome my dear! 

Oiyya,, dalam beberapa hari ini daun-daun itu telah pergi, hilang diterpa angin, kini keindahan warna-warni itu itu sirna sudah,  digantikan dengan sebuah butiran berwarna putih seperti kapas berterbangan di udara, berhembus kesana kemari, putihnya melambangkan kedamaian, ketenangan dan ternyata lebih indah, yaaa itu Salju!
Saleum rindu dari Canada!



With Love,
Mutia Elviani,
09:47pm/November 28th, 2013,
1992 Highway 236. Old barns, Nova Scotia, Canada.

Leave a Reply