Orientasi TPM Tanyoe
Berjalan Lancar
Satu per satu murid mulai
berdatangan ke TPM Tanyoe (Taman Pendidikan Masyarakat) yang berada di Desa
Lambirah, Sibreh, Aceh Besar. Murid murid tersebut berasal dari Desa Lambirah,
Kayee Adang, Lamtanjong, Luthu Dayah Krueng dan juga Luthu Lamweu.
Sebelumnya, murid-murid TPM hanya berasal dari Desa Lambirah
dan Kayee Adang saja, tetapi kini
berobah total. Murid-murid sekemukiman Sungai Limpah ingin menjadi siswa di TPM
Tanyoe.
Sekitar pukul tiga sore tadi, Jum`at 11 Oktober 2013 suasana
bising menyelimuti pekarangan TPM, tepatnya di dalam sebuah bangunan panggung
tua, dengan ukuran sedang dan berada didalam pekarangan TPM. Dayah lambirah
nama bangunan yang terbuat dari kayu itu.
Kak, saya belum ambil
formulir, kata salah
satu anak kecil didalam Dayah Lambirah, kemudian muncul suara dari samping
kanan murid itu, kak, saya sudah
kembalikan formulirnya kemaren. Begitulah suasana bising, semuanya ikut
bicara. 104 siswa yang hadir disana semuanya ikut bicara.
Kemudian pengurus TPM pun memberikan solusi terhadap hasrat
mereka yang hendak ingin menjadi siswa-siswi di TPM. Maka pengurus yang
bertugas mendaftar ulang siswa yang telah mengambil formulir melaksanakan
tugasnya yaitu melayani satu per satu siswa tersebut mendaftar ulang.
Azan Ashar pun berkumandang, semua yang ada disana tanpa
terkecuali menghambakan diri kepada Allah dengan salat berjamaah.
Selanjutnya adalah sesi dimana murid murid itu mengetahui
siapa yang akan menjadi wali kelas mereka nanti. Jika di kampus kampus
dinamakan dengan masa orientasi, maka di TPM juga diadakan orientasi khusus
untuk siswa-siswa TPM mendatang. Maka satu per satu wali kelas mulai dari kelas
satu hingga kelas enam memperkenalkan diri. Wali-wali kelas itu adalah para
pengajar yang juga sekaligus menjadi pengurus di TPM serta dilanjutkan oleh
Direktur TPM menjelaskan bagaimana peraturan yang harus dipatuhi oleh mereka
nantinya.
Diantara peraturannya adalah mereka wajib memakai busana
muslimah bagi perempuan dan laki-laki memakai celana panjang serta tidak
dibenarkan memakai pakaian baru.
Mereka juga diinformasikan bahwa kegiatan belajar di TPM akan
aktif kembali setelah Idul Adha tepatnya pada tanggal 20 Oktober 2013
mendatang.
Satu per satu murid yang dipanggil namanya turun dari Dayah
dan langsung menuju ke ruang perpustakaan. Telapak tangan kiri mereka di cat
dan kemudian ditempelkan ke salah satu sisi dinding dalam ruangan perpustakaan
itu. Bagi siswa laki-laki, telapak tangan kiri mereka di cat dengan cat hijau
dan siswa perempuan dengan cat biru. nantinya, cap telapak tangan yang telah
mereka tempelkan ke dinding akan diisi dengan identitas mereka seperti nama dan
juga disertai foto siswa yang bersangkutan. Dinding itu dinamakan dengan “Identity
Wall”.
104 cap telapak tangan yang berwarna hijau dan biru memenuhi dinding
tersebut.
Siapa saja yang telah menempelkan telapak tangan kiri mereka
di Ientity Wall, maka mereka bermain apa saja yang mereka sukai, ada yang
memilih bermain Volly, Sepak Bola, Badminton dan juga lari-lari sesuka mereka.
Sebelumnya, murid-murid di Desa Lambirah dan Kayee Adang
tidak pernah bergabung dan bermain bersama. Kini mereka bisa berkenalan dan
berinteraksi antara sesame murid se kawasan kemukiman Sungai Limpah.
Begitulah gambaran kilas lalu bagaimana hari pertama ajaran
baru untuk tahun 2013-2014 di TPM Tanyoe. Terlihat kegembiraan yang terpancar
dari wajah mereka. mereka bisa tertawa dan ceria dalam bermain bersama di TPM
Tanyoe hari ini.