Jumat, 11 Oktober 2013

Hari pertama ajaran baru 2013-2014 di TPM

0 komentar
Orientasi TPM Tanyoe 
Berjalan Lancar




Satu per satu murid mulai berdatangan ke TPM Tanyoe (Taman Pendidikan Masyarakat) yang berada di Desa Lambirah, Sibreh, Aceh Besar. Murid murid tersebut berasal dari Desa Lambirah, Kayee Adang, Lamtanjong, Luthu Dayah Krueng dan juga Luthu Lamweu.

Sebelumnya, murid-murid TPM hanya berasal dari Desa Lambirah dan Kayee Adang saja, tetapi  kini berobah total. Murid-murid sekemukiman Sungai Limpah ingin menjadi siswa di TPM Tanyoe.

Sekitar pukul tiga sore tadi, Jum`at 11 Oktober 2013 suasana bising menyelimuti pekarangan TPM, tepatnya di dalam sebuah bangunan panggung tua, dengan ukuran sedang dan berada didalam pekarangan TPM. Dayah lambirah nama bangunan yang terbuat dari kayu itu.

Kak, saya belum ambil formulir, kata salah satu anak kecil didalam Dayah Lambirah, kemudian muncul suara dari samping kanan murid itu, kak, saya sudah kembalikan formulirnya kemaren. Begitulah suasana bising, semuanya ikut bicara. 104 siswa yang hadir disana semuanya ikut bicara.

Kemudian pengurus TPM pun memberikan solusi terhadap hasrat mereka yang hendak ingin menjadi siswa-siswi di TPM. Maka pengurus yang bertugas mendaftar ulang siswa yang telah mengambil formulir melaksanakan tugasnya yaitu melayani satu per satu siswa tersebut mendaftar ulang.

Azan Ashar pun berkumandang, semua yang ada disana tanpa terkecuali menghambakan diri kepada Allah dengan salat berjamaah.

Selanjutnya adalah sesi dimana murid murid itu mengetahui siapa yang akan menjadi wali kelas mereka nanti. Jika di kampus kampus dinamakan dengan masa orientasi, maka di TPM juga diadakan orientasi khusus untuk siswa-siswa TPM mendatang. Maka satu per satu wali kelas mulai dari kelas satu hingga kelas enam memperkenalkan diri. Wali-wali kelas itu adalah para pengajar yang juga sekaligus menjadi pengurus di TPM serta dilanjutkan oleh Direktur TPM menjelaskan bagaimana peraturan yang harus dipatuhi oleh mereka nantinya.

Diantara peraturannya adalah mereka wajib memakai busana muslimah bagi perempuan dan laki-laki memakai celana panjang serta tidak dibenarkan memakai pakaian baru.

Mereka juga diinformasikan bahwa kegiatan belajar di TPM akan aktif kembali setelah Idul Adha tepatnya pada tanggal 20 Oktober 2013 mendatang.

Satu per satu murid yang dipanggil namanya turun dari Dayah dan langsung menuju ke ruang perpustakaan. Telapak tangan kiri mereka di cat dan kemudian ditempelkan ke salah satu sisi dinding dalam ruangan perpustakaan itu. Bagi siswa laki-laki, telapak tangan kiri mereka di cat dengan cat hijau dan siswa perempuan dengan cat biru. nantinya, cap telapak tangan yang telah mereka tempelkan ke dinding akan diisi dengan identitas mereka seperti nama dan juga disertai foto siswa yang bersangkutan. Dinding itu dinamakan dengan “Identity Wall”.

104 cap telapak tangan yang berwarna hijau dan biru memenuhi dinding tersebut.

Siapa saja yang telah menempelkan telapak tangan kiri mereka di Ientity Wall, maka mereka bermain apa saja yang mereka sukai, ada yang memilih bermain Volly, Sepak Bola, Badminton dan juga lari-lari sesuka mereka.

Sebelumnya, murid-murid di Desa Lambirah dan Kayee Adang tidak pernah bergabung dan bermain bersama. Kini mereka bisa berkenalan dan berinteraksi antara sesame murid se kawasan kemukiman Sungai Limpah.


Begitulah gambaran kilas lalu bagaimana hari pertama ajaran baru untuk tahun 2013-2014 di TPM Tanyoe. Terlihat kegembiraan yang terpancar dari wajah mereka. mereka bisa tertawa dan ceria dalam bermain bersama di TPM Tanyoe hari ini.

Leave a Reply